www.musirawasterkini.com

LUBUKLINGGAU-Wali Kota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe meninjau lokasi pameran dan kontes Bonsai yang diselenggarakan dalam rangkaian peringatan HUT Kota Lubuklinggau ke-20 tahun 2021. Pameran dan kontes Bonsai yang dilaksanakan di lapangan depan Perkantoran Dinas Kominfo Kota Lubuklinggau itu berlangsung sejak 18 Oktober hingga 24 Oktober 2021 mendatang. Kontes Bonsai sendiri diikuti oleh peserta dari beberapa wilayah di Sumatera Bagian Selatan, yakni Lampung, Jambi, Pekan Baru, Bengkulu, dan beberapa wilayah lainnya termasuk peserta dari Kota Lubuklinggau sebagai tuan rumah. Nanan, sapaan akrab wali kota–menyebutkan event semacam ini sudah diagendakan sejak lama, namun tidak bisa dilaksanakan karena pandemi Covid-19.

“Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau mengapresiasi kegiatan ini, mudah-mudahan pandemi terus mereda dan hilang sehingga event semacam ini bisa terus dilaksanakan,” katanya. Ketua PBBI Kota Lubuklinggau dan Musi Rawas, Dr Yudhi Arimansyah menyampaikan acara tersebut dilaksanakan PBBI Cabang Lubuklinggau dan Musi Rawas dalam rangka memperingati HUT Kota Lubuklinggau ke-20 tahun 2021.

Dirinya berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan. “Jadi kalau sudah menjadi agenda, maka semua pihak dapat partisipasi dan terlibat dalam kegiatannya. Karena perkumpulan bonsai, susah untuk mengembangkan diri tanpa arahan dan bimbingan dari Pemda. Terkhusus dalam mengadakan kontes nasional seperti ini, yang memerlukan anggaran cukup besar,” paparnya. “Memang sebagian besar dana dari kegiatan ini swadana kita, donatur dan dukungan sarana dan prasarana oleh Pemkot Lubuklinggau.

Kalau sudah diagendakan, nantinya sudah dicantumkan atau dianggarkan oleh pemerintah daerah, sehingga kita hanya menyiapkan bonsai saja tidak memikirkan lagi sarana dan prasananya,” tambahnya.

Ketua panitia pelaksana, Anwar Sadat menyebutkan 648 bonsai yang diperlombakan terdiri dari 413 kelas prospek, 177 kelas regional, 38 kelas madya dan 20 kelas utama. Pesertanya berasal dari kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jambi dan Riau. “Untuk jurinya ada lima orang dan satunya dewan juri.

Mereka ini dipilih langsung oleh PPBI pusat,” ujarnya. Sadat menambahkan kegiatan ini bertujuan untuk mencintai tanaman, membuat tanaman yang tidak berharga menjadi bernilai serta meningkatkan perekonomian.