www.musirawasterkini.com

LUBUKLINGGAU – | Merespon apa yang disampaikan Ketua Forum Dulur Behame, Tamrin Hasan yang menyatakan pembangunan daerah Musi Rawas sangat pesat dan Bupati telah memenuhi janji politiknya dalam 9 program unggulannya, dianggap penyataan masih prematur.

Hal disampaikan Ketua Wira Karya Indonesia (WKI) Cabang Lubuklinggau, M Ikhwan Amir kepada media, Sabtu (10/12/2022) di Kampus STAI BS Lubuklinggau.

“Pernyataannya masih sangat prematur dan tidak punya landasan data yang valid juga,” ungkap Awang sapaan akrab M Ikhwan Amir, Mahasiswa Hukum Tata Negara STAI BS Lubuklinggau.

Bayangkan roda pemerintahan sangat tidak efektif karena banyak pejabat rangkap jabatan, kata Awang.

“Yang menjadi penilaian  kami terhadap kinerja bupati adalah banyaknya kepala dinas yang rangkap jabatan, diantaranya Assisten Pemerintahan dan Kesra merangkap jabatan Kepala Dinas Pendidikan, Kepala BKPSDM merangkap Inspektur, Kepala Dinas Ketahanan Pangan merangkap Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan.

Kemudian, Kepala Disperindag merangkap Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan, Kabag Tapem dan kerjasama merangkap Kepala Disbudpar, Kepala Dinas Perkebunan dirangkap oleh Kepala BAPPEDA, Kabag Hukum merangkap Assisten Administrasi Umum dan Keuangan.

Selanjutnya, Kepala BPPRD merangkap Kepala DPMPTSP, dan Assisten Perekonomian dan Pembangunan merangkap Sekda,” paparnya.

Awang menyayangkan, seharusnya Thamrin Hasan sebagai orang dekat Bupati, memberikan pernyataan lebih berkualitas dan berbobot dengan menyajikan data yang valid.

“Kalau dikatakan Bupati sudah memenuhi janji politiknya, itu harus terukur sudah berapa persen realisasinya.

  1. Program sekolah gratis, coba hitung, di Musi Rawas ini ada berapa siswa SD, SMP dan SMU? Sampe saat ini tidak ada sekolah gratis yang di danai APBD, dana sharing pemkab utk dana BOS justru dihapuskan.

Kemudian Berapa banyak siswa yang sudah merasakan sekolah gratis yang dibiayai Pemkab Musi Rawas.

  1. Program Jalan mulus dalam 1 periode. Saya berkeyakinan Bupati takkan mampu memenuhi janjinya jalan mulus dalam 1 periode ini.

Bayangkan menurut data yang kami terima, jalan kabupaten sekitar 1.400-an kilometer, dan jalan desa 2.200-an kilometer. Sekarang sudah berapa KM jalan yang dibangun?? Paling baru sekian ratus km jalan yang dibangun. Bila diperkirakan untuk membangun 1 km jalan butuh anggaran 4 milyar. Hanya untuk membangun jalan kabupaten saja butuh 5 triliun lebih.

  1. Rumah tahfiz di setiap desa, Musi Rawas ada 186 Desa dan 13 Kelurahan. Sekarang kita pertanyakan sudah berapa desa dan kelurahan rumah tahfiz yang didirikan pemerintah daerah.
  2. Progrqm Seragam sekolah gratis. Sekarang dari puluhan ribu siswa SD dan SMP, sudah berapa siswa yang menerima seragam melalui dana APBD.
  3. Program Alat berat setiap kecamatan. Masih belum teralisasi.
  4. Program Santunan Kematian. Apakah pemkab mampu mengcover setiap yang meninggal diberi santunan Rp.3 juta. Sudah berapa jiwa yang diberi santunan ?
  5. Program Mobil Ambulance tiap desa. Faktanya baru 30 puluhan mobil ambulan. Kalau MURA ada 199 desa dan kelurahan. Artinya belum nyampe 20% yang teralisasi.
  6. Bantuan Ponpes setiap kecamatan. Tolong sajikan setiap kecamatan berapa jumlah pesantrennya? Dan yg menerima berapa jumlahnya?
  7. Program Berobat gratis. Jangan sampai tumpang tindih dengan program pusat melalui KIS.

Berobat gratis saya menilai masih sangat jauh realisasinya,” papar Awang.

Jadi sangat disayangkan pernyataan Ketua Forum Diulur Behame hanya omong doang, tutup Awang. (Tim)