www.musirawasterkini.com
LUBUKLINGGAU-Wali Kota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe menghadiri sosialisasi pencegahan kasus pertanahan dilingkungan Kantor Pertanahan Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas (Mura) di Grace Ballroom Hotel Dewinda,Jumat (19/11). Dalam laporannya, Kepala BPN Kota Lubuklinggau, Kelik Budiyono didampingi Kepala BPN Kabupaten Mura, Muji Burohman menyampaikan peserta kegiatan ini adalah seluruh camat, lurah dan kepala desa diwilayah kedua pemerintahan.
“Acara ini kami laksanakan mengingat maraknya kasus pertanahan yang terjadi belakangan. Melalui sosialiasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah dan mengatasi kasus pertanahan baik di wilayah hukum Kota Lubuklinggau maupun Kabupaten Musi Rawas,” paparnya.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Musi Rawas, Hj Suwarti mengapresiasi diadakannya acara ini. Semoga kedepan tak ada lagi kejadian kasus pertanahan di Kota Lubuklinggau maupun di Kabupaten Mura. Acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara Kantor Pertanahan Kota Lubuklinggau dengan Pemkot Lubuklinggau tentang Pertanahan dan Tata Ruang serta penyerahan sertifikat, Hak Pakai 4 Bidang, Wakaf 2 Bidang dan Keuskupan Agung 3 Bidang.
Lalu, penyerahan sertifikat oleh Pemkab Mura dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Mura, Hak Pakai 193 Bidang, Wakaf 3 Bidang dan Muhammadiyah 2 Bidang. Dalam sambutannya Wali Kota Lubuklinggau menyampaikan, H SN Prana Putra Sohe mengatakan hari ini kita melihat banyaknya perkembangan dalam pelayanan masyarakat. Khususnya di bidang pertanahan, hal ini tak lain dilakukan hanya untuk perkembangan ekonomi masyarakat dan juga pencegahan terjadinya kasus mafia pertanahan. Sebenarnya hal yang harus dilakukan hanya menghilangkan dua hal, yaitu oknum dan pungli. Salah satu caranya dengan membuat sistematis yang bagus.
“Sekali lagi Saya sangat bersyukur Pemkot Lubuklinggau sudah memiliki Command Center dan Silampari Smart City (SSC).” Karena dengan SSC, diharapkan nantinya segala pelayanan publik dilingkungan Pemkot dapat terintegrasi dalam satu sistem dan bisa dilakukan secara offline maupun online. Sehingga, oknum dan pungli dapat diatasi. Wako berpesan kepada para peserta sosialisasi untuk mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya dan kemudian membuka acara secara resmi. (*)