www.musirawasterkini.com

LUBUKLINGGAU-Wali Kota Lubuklinggau diwakili Asisten II Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Kgs Efendi Ferry didampingi Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan Sumsel Provinsi, Ruzuan Effendi, Kadis Ketahanan Pangan Kota Lubuklinggau, Heri Suryanto, dan Kepala Bappeda Litbang Kota Lubuklinggau, Nobel Nawawi membuka kegiatan sosialisasi Gerakan Sumsel Mandiri Pangan di wilayah Kota Lubuklinggau, bertempat di ruang rapat BPKAD Kota Lubuklinggau, Selasa (5/10).

Dalam arahannya Kgs Efendi Ferry mengatakan atas nama pribadi dan Pemkot Lubuklinggau, dirinya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sumsel yang telah mengadakan kegiatan sosialisasi Gerakan Sumsel Mandiri Pangan di Kota Lubuklinggau.

Kegiatan ini sambungnya bertujuan untuk mewujudkan program Gubernur Sumsel dimana pengembangan Gerakan Mandiri Pangan diambil berdasarkan tingkat kemiskinan di wilayah Kota Lubuklinggau.

“Para peternak dan petani diharapkan dapat menyediakan pangan. Saat ini petani duren dan batik duren menjadi trend Kota Lubuklinggau sampai ke Kota Milan, Italia,” ujarnya. Menurut Asisten, dengan ketersediaan pangan di masyarakat diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan “Kegiatan ini tidak akan berjalan tanpa dukungan OPD maupun pihak terkait lainnya,” tandas dia. Dikatakan pula, masyarakat mempunyai kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi keluarga melalui pengembangan ketersedian distribusi dan konsumsi pangan dengan memanfaatkan sumber daya setempat secara berkelanjutan.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Lubuklinggau, Heri Suryanto menyampaikan kegiatan ini terselenggara sesuai dengan surat perintah Gubernur Sumsel untuk mengadakan sosialisasi Gerakan Sumsel Mandiri Pangan di wilayah Kota Lubuklinggau. Acaranya diisi dengan paparan serta diskusi. “Peserta diharapkan dapat memahami tentang Sumsel Kemandirian Pangan,” imbuhnya.

Sedangkan Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Sumsel, Ir. Ruzuan Effendi, MM memaparkan Gerakan Ketahanan Pangan adalah masyarakat dapat mewujudkan ketahanan pangan dan gizi keluarga secara terus menerus di wilayahnya. Ia juga memaparkan, sasaran program ini adalah rumah tangga miskin dengan sumber data diambil dari data terpadu kesejahteraan sosial pada Dinas Sosial.

“Pastinya bukan hanya keluarga miskin saja yang menjadi sasaran, tetapi juga keluarga hampir miskin hingga yang sangat miskin,” paparnya. Yang bertanggungjawab secara teknis adalah bagian Penyuluh Pertanian yang menentukan keberhasilan ketahanan pangan. Salah satu tujuannya adalah menurunkan angka kemiskinan di 17 kabupaten/kota di Sumsel. (*)