www.musirawasterkini.com
LUBUKLINGGAU – Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk mengedukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan platform digital.
Walikota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe yang diwakili Sekretaris Kominfo Kota Lubuklinggau, Febrio Fadilah menjadi keynote speaker dalam kegiatan Gerakan Nasional Literasi Digitalisasi 2021 Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan secara virtual di aula Diskominfo Kota Lubuklinggau dengan tema “Kenali Jenis Aplikasi Tepat dan Menguntungkan di Ruang Digital”.
Sabtu (28/8/2021).
Febrio Fadilah mengatakan dalam sambutannya tujuan dari Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, terciptanya budaya internet cerdas dan sehat.
“Literasi digital ini sangat penting, selain agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, serta tercipta nya budaya internet cerdas dan sehat, agar kitabterhindar dari berita hoax yang sangat meresahkan, ” ungkapnya.
Dalam kegiatan itu, Febrio Fadilah didampingi Kabid Telematika, Nata Suryapati.
Alviko Ibnugrohu selaku narasumber mengatakan ada 2 masalah utama nitizen Indonesia didunia digital yaitu, paradigma berfikir dan belum maksimal dalam berinteraksi dan memanfaatkan aplikasi di dunia digital.
Ia mengajak untuk memanfaatkan fitur-fitur aplikasi digital agar mampu meningkatkan kualitas diri dan menghasilkan.
Menurut Alviko ada tiga ciri-ciri smart user internet, yaitu; Bijak, gunakan fitus internet untuk meningkatkan kualitas diri. Kreatif, buatlah karya melalui aplikasi internet. Jadikan karyamu menjadi income mu. Cermat, baca dan teliti pelajari semua syarat dan ketentuan setiap aplikasi tersebut.
Sementara itu, Wansari Anggota DPRD Kota Lubuklinggau yang juga narasumber kegiatan tersebut mengatakan dalam perkembangan dunia digital saat ini, harus saring sebelum sharing.
“Jangan menelan mentah-mentah seluruh informasi yang kita terima, harus saring sebelum sharing,” kata Wansari.
Ia melanjutkan agar hindari mengunggah sesuatu di media sosial dengan rasa emosi dan juga harus berdasarkan data dan fakta. (*)