www.musirawasterkini.com
LUBUKLINGGAU-Wakil Wali Kota Lubuklinggau, H Sulaiman Kohar mengikuti rapat teknis OPD Kebudayaan dan Pariwisata tingkat Provinsi Sumsel di Hotel Dewinda, Kota Lubuklinggau, Senin (8/3).
Dalam arahannya Wawako mengatakan kegiatan ini pada dasarnya adalah upaya untuk mensinkronisasi atau mensinergikan program pembangunan kepariwisata di Provinsi Sumsel.
Selain itu sambungnya, diharapkan dapat menggali usulan atau program pembangunan kepariwisataan dari daerah kabupaten/kota dalam wilayah Sumsel sekaligus mensiasati startegi persiapan daerah untuk mempromosikan pariwisata di era Pandemi Covid-19.
“Paradigma pembangunan seharusnya lebih menitikberatkan kepada pembangunan SDM dalam mendukung sektor pariwisata di setiap daerah,” imbuhnya.
Menurut Wawako, pada 2021 setiap daerah masih menghadapi masa pandemi Covid-19. Masing-masing Pemda harus lebih kreatif, inovatif serta dapat melakukan transformasi dari sistem manual ke sistem IT dalam membangun, memajukan dan mengembangkan pariwisata dan budaya daerah masing-masing.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadis Budpar) Provinsi Sumsel, Aufa Syahrizal menyampaikan rapat teknis OPD kebudayaan dan pariwisata tingkat Provinsi Sumsel ini adalah program kerja tahunan yang dilaksanakan secara bergantian oleh setiap daerah yang ada di Provinsi Sumsel.
Tujuannya adalah untuk melihat potensi wisata disetiap daerah dan mewujudkan sasaran pembanguan, menyusun pembangunan pariwisata dan sasaran program kebudayaan.
Aufa Syahrizal juga mengatakan tak semua usulan akan direalisasikan mengingat pandemi Covid-19. Setiap daerah harus menindaklanjut program fisik maupun nonfisik sedangkan usulan-usulan program sedang ditelaah Gubernur Sumsel.
“Akan ada bantuan khusus dari gubernur untuk menindaklanjuti usulan program dari daerah. Hanya saja program tersebut harus bisa terlihat secara langsung dan berdampak positif bagi kepada masyarakat,” ujarnya.
Sedangkan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Provinsi Sumsel Drs Nelson Firdaus,MM mengatakan dari rakor ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian. Jika ada yang ingin mengajukan usulan mengenai pariwisata dan kebudayaan segera disampaikan.
Akan tetapi pengembangan pariwisata harus melibatkan masyarakat guna meningkatkan finansial masyarakat. “Budaya adalah daya tarik sendiri dalam pariwisata karena tidak ada budaya pariwisata akan menjadi hambar maka dari itu budaya perlu dilestarikan,” pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penyerahan penghargaan secara simbolis kepada pelaku usaha di Kota Lubuklinggau. (*)