Musirawasterkini.com – Elektabilitas Calon Wakil Bupati (Cawabup) Hj Suwarti dalam pemilihan serentak kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Musi Rawas (Mura) 9 Desember 2020 justru tidak signifikan terlihat tarikan elektoralnya apabila berada di posisi kedua (wakil bupati). Dari tiga kali survei yang dilakukan oleh Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) didapatkan justru sebaliknya. Pemilih yang tadinya memilih Hj. Suwarti terjadi migrasi (perpindahan, red) ke H. Hendra Gunawan apabila Suwarti berada di posisi kedua atau sebagai calon wakil bupati.
“Jelas terlihat dari tiga kali survei, tren elektabilitas Hj. Suwarti yang tadinya masih berada di angka 10 % setelah dipasangkan dengan Ratna Mahmud Amin justru terjadi penurunan. Ini tidak aneh, mengingat tadinya pemilih Suwarti yakin bahwa akan berada di posisi nomor pertama atau sebagai calon bupati. Akibatnya ada perpindahan elektoral yang kuat dari pemilih Suwarti ke paslon H. Hendra Gunawan-H. Mulyana. Hal ini biasa terjadi mengingat Hj. Suwarti yang tadinya wakil bupati ternyata setelah berganti pasangan masih juga sebagai wakil bupati. Artinya, tidak ada beda.” terang Direktur Eksekutif LKPI, Arianto ketika dibincangi media, Selasa (6/10).
Lebih lanjut lembaga yang tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) ini menerangkan, justru sebaliknya, nama H. Mulyana yang merupakan calon wakil bupati H. Hendra Gunawan mulai merangkak naik elektabilitasnya. Sebagai new comer (pendatang baru, red), dalam perilaku pemilih, masyarakat ingin tahu siapa sosok H. Mulyana yang merupakan mantan birokrat dan juga ketua koperasi di Musi Rawas ini. Dari sisi popularitas (kedikenalan) dan akseptabilitas (kesukaan) untuk H. Mulyana mulai naik diangka 58 %. Tentunya dua hal ini merupakan peluang dan ruang yang besar untuk berkontribusi dalam menaikkan elektabilitasnya serta menambah daya dobrak meningkatkan keterpilihan dari kedua pasangan calon ini.
“Pada dasarnya, masyarakat akan lebih cenderung ingin mengetahui H. Mulyana dan ini membuka ruang yang besar untuk meraih elektabilitas. Berbeda dengan Suwarti, masyarakat sudah sebagian besar mengetahuinya tetapi kalau dilihat tingkat kedisukaan dan keterpilihan belum signifikan atau tidak linear. Mudah saja, rumus pemilih akan memilih paslon itu adalah dikenal, disukai dan dipilih. Tetapi kalau sudah dikenal, disukai dan tidak dipilih, ada apa dengan calonnya. Lebih baik belum di kenal banyak orang tetapi peluang akan disukai dan dipilih pastinya terbuka dan semakin besar,” terang pria yang telah berkiprah jebolan Lembaga Survei Indonesia (LSI) sejak tahun 2003 ini dengan lantang.
Lebih lanjut mantan Auditor survei konvensi calon presiden partai Demokrat ini menambahkan, H. Mulyana dari segi perilaku pemilih lebih diuntungkan dari Suwarti dalam meraih elektabilitas sebagai calon wakil bupati. Perpindahan Suwarti dari H. Hendra Gunawan yang masih juga sebagai wakil bupati dan berpasangan dengan Ratna Mahmud Amin justru tidak berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas H. Hendra Gunawan-Mulyana. Dalam dunia survei opini publik perilaku pemilih, sangat kecil sekali naiknya elektabilitas seorang calon wakil bupati apabila perpindahan pasangan posisinya masih juga sebagai wakil bupati.
“Elektabilitas Suwarti 10 %. Ada sekitar 35 % lebih pemilih Suwarti beralih ke massa mengambang dan juga sebagian 30 % beralih ke H. Hendra Gunawan. Apa artinya ini, tentu saja menjadi indikasi bahwa terdapat kehilangan elektabilitas dari pemilih Suwarti apabila berada masih di posisi kedua sebagai calon wakil bupati. Selain itu, memang tarikan elektoral H. Hendra Gunawan sangat kuat dalam menarik pemilih ketimbang Suwarti,” ungkap pria yang gemar memakai pakaian batik ini dengan lantang.
Terlebih lagi dengan jargon perubahan yang digaungkan Suwarti juga tidak berpengaruh atau malah sebaliknya. Sebab jargon perubahan tidak akan tercapai dengan posisi Suwarti masih tetap sebagai Cawabup karena kini dirinya masih sebagai Wabup Mura bersama Bupati H Hendra Gunawan. Malah sebaliknya di lingkungan Suwarti (Megang Sakti) H Hendra Gunawan sebagai Bupati dan kembali maju sebagai Cabup telah membawa perubahan dan ditunggu masyarakat kelanjutannya. (rls)